Umrah merupakan salah satu ibadah yang sangat didambakan oleh umat Islam. Berkesempatan mengunjungi Tanah Suci, melaksanakan rangkaian ibadah di Masjidil Haram, dan berdoa di tempat-tempat mustajab adalah pengalaman spiritual yang istimewa bagi setiap jamaah.
Agar ibadah dapat dijalani dengan khusyuk, persiapan yang matang sebelum berangkat umrah menjadi hal yang sangat penting. Persiapan ini tidak hanya berkaitan dengan dokumen dan perlengkapan, tetapi juga mencakup kesiapan fisik, mental, serta pemahaman ibadah yang akan dilakukan.
Perlu dipahami bahwa umrah bukan sekadar perjalanan fisik atau wisata religi, melainkan ibadah yang memiliki tata cara, rukun, dan adab tertentu. Kurangnya persiapan dapat membuat jamaah merasa kebingungan, lelah, atau bahkan tidak optimal dalam menjalankan ibadah.
Melalui artikel ini, diharapkan jamaah dapat memahami apa saja yang perlu disiapkan sebelum umrah, sehingga perjalanan ibadah dapat dijalani dengan lebih tenang, terencana, dan penuh kekhusyukan.
Persiapan Administrasi & Dokumen

Salah satu persiapan utama sebelum berangkat umrah adalah memastikan seluruh dokumen administrasi telah lengkap dan sesuai ketentuan. Dokumen yang tertata dengan baik akan mempermudah proses keberangkatan hingga kepulangan.
Beberapa dokumen penting yang perlu disiapkan antara lain:
- Paspor
Pastikan paspor masih berlaku minimal enam bulan sebelum tanggal keberangkatan dan memiliki halaman kosong yang cukup untuk visa dan cap imigrasi. - Visa umrah
Visa biasanya diurus melalui biro perjalanan umrah. Jamaah perlu memastikan visa telah terbit sebelum jadwal keberangkatan. - Tiket pesawat dan itinerary perjalanan
Simpan tiket pesawat dan jadwal perjalanan, baik dalam bentuk cetak maupun digital, untuk memudahkan pengecekan selama perjalanan. - Bukti vaksin
Sertifikat vaksin, seperti vaksin meningitis atau ketentuan kesehatan terbaru, wajib dipenuhi sesuai regulasi yang berlaku. - Buku nikah (jika bepergian sebagai pasangan)
Dokumen ini biasanya diperlukan untuk pasangan suami istri yang berangkat bersama, terutama saat pengurusan visa atau akomodasi. - Kartu identitas dan salinan dokumen penting
Siapkan KTP serta fotokopi atau salinan digital paspor, visa, dan tiket sebagai cadangan. - Dokumen dari travel umrah
Termasuk surat keberangkatan, jadwal manasik, pembagian kamar, dan kontak pendamping atau pembimbing ibadah.
Persiapan Ibadah & Mental
Selain dokumen dan perlengkapan, persiapan ibadah dan mental merupakan aspek yang tidak kalah penting dalam perjalanan umrah.
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah meluruskan niat dan memahami bahwa umrah dilakukan semata-mata untuk beribadah kepada Allah. Dengan niat yang benar, setiap rangkaian ibadah dapat dijalani dengan lebih ikhlas dan khusyuk.
Jamaah juga dianjurkan untuk mempelajari rukun dan wajib umrah, agar ibadah yang dilakukan sah dan sesuai tuntunan. Pemahaman dasar tentang urutan ibadah umrah, mulai dari ihram, thawaf, saβi, hingga tahallul, akan sangat membantu saat berada di Tanah Suci.
Selain itu, jamaah sebaiknya mulai mempelajari doa-doa umrah yang umum dibaca selama rangkaian ibadah. Tidak harus menghafal semuanya, namun memahami maknanya akan menambah kekhusyukan.
Mengikuti manasik umrah, baik secara offline maupun online, juga sangat dianjurkan. Manasik membantu jamaah memahami praktik ibadah secara lebih jelas serta mempersiapkan diri menghadapi kondisi di lapangan.
Terakhir, persiapan mental perlu diperhatikan. Jamaah diharapkan siap untuk bersikap sabar, disiplin, dan menjaga adab, mengingat umrah melibatkan perjalanan panjang, keramaian, serta interaksi dengan jamaah dari berbagai negara.
Persiapan Fisik & Kesehatan
Ibadah umrah membutuhkan kondisi fisik yang cukup prima, mengingat jamaah akan banyak berjalan kaki, berdiri lama, serta beraktivitas di tengah keramaian. Oleh karena itu, persiapan fisik dan kesehatan sebaiknya dilakukan sejak jauh hari sebelum keberangkatan.
Langkah awal yang dianjurkan adalah melakukan pemeriksaan kesehatan. Pastikan kondisi tubuh dalam keadaan baik dan konsultasikan dengan tenaga medis jika memiliki riwayat penyakit tertentu. Jamaah yang mengonsumsi obat rutin juga sebaiknya menanyakan dosis dan penyesuaian selama perjalanan.
Untuk menjaga stamina, jamaah dapat mulai melakukan latihan fisik ringan, seperti jalan kaki secara rutin, naik-turun tangga, atau aktivitas ringan lainnya. Latihan ini membantu tubuh beradaptasi dengan aktivitas thawaf dan saβi yang membutuhkan daya tahan fisik.
Selain itu, perhatikan pola makan dan waktu istirahat menjelang keberangkatan. Konsumsi makanan bergizi, perbanyak minum air putih, serta cukupkan waktu tidur agar tubuh tidak mudah lelah selama ibadah.
Jangan lupa menyiapkan obat-obatan pribadi, terutama bagi jamaah dengan kondisi kesehatan tertentu. Lengkapi juga dengan perlengkapan kesehatan dasar, seperti masker, hand sanitizer, plester luka, obat demam, dan obat masuk angin, untuk menjaga kesehatan selama di Tanah Suci.
Perlengkapan & Barang yang Perlu Dibawa
Membawa perlengkapan yang tepat akan membantu jamaah menjalani ibadah umrah dengan lebih nyaman. Berikut beberapa barang penting yang sebaiknya dipersiapkan.
Pakaian
- Pakaian ihram (pria)
Minimal dua set ihram agar dapat berganti jika diperlukan.

β
- Gamis atau pakaian longgar (wanita)
Pilih bahan yang nyaman, tidak panas, dan mudah menyerap keringat.
β
- Pakaian sehari-hari yang nyaman
Digunakan di luar waktu ibadah utama atau saat perjalanan. - Pakaian tidur dan pakaian dalam
Sesuaikan jumlah dengan lama perjalanan. - Jaket atau sweater
Berguna saat berada di ruangan ber-AC atau saat cuaca lebih dingin.
β
Perlengkapan Ibadah
- Al-Qurβan kecil atau aplikasi Al-Qurβan
Pilih yang praktis dan mudah dibawa. - Sandal atau sepatu yang nyaman
Pilih alas kaki yang ringan dan tidak licin. - Kantong sandal
Memudahkan menyimpan sandal saat masuk masjid.

Baca Juga : Rekomendasi Alqur'an Custom Nama Terbaik
Barang Pribadi & Penunjang
- Tas kecil atau sling bag
Untuk membawa barang penting saat beribadah.
β
- Power bank dan charger
Menjaga perangkat tetap aktif selama perjalanan.
β
- Adapter colokan
Menyesuaikan dengan tipe colokan listrik di Arab Saudi yang menggunakan tipe kaki 3.
β
- Uang tunai dan kartu debit
Untuk kebutuhan sehari-hari dan belanja. - Perlengkapan mandi ukuran travel
Lebih praktis dan mudah dibawa dalam koper.
Persiapan Keuangan
Persiapan keuangan yang baik akan membantu jamaah menjalani ibadah umrah dengan lebih tenang dan terkontrol. Dengan perencanaan yang matang, jamaah dapat fokus beribadah tanpa terbebani urusan finansial selama di Tanah Suci.
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah membuat estimasi biaya selama di Tanah Suci. Selain biaya paket umrah, pertimbangkan kebutuhan harian seperti makan tambahan, transportasi lokal, sedekah, dan oleh-oleh. Estimasi ini membantu jamaah menentukan jumlah uang yang perlu disiapkan sejak awal.
Selanjutnya, tentukan uang saku harian sesuai kebutuhan pribadi. Setiap jamaah memiliki kebiasaan yang berbeda, sehingga jumlah uang saku sebaiknya disesuaikan dengan gaya konsumsi dan rencana aktivitas selama umrah.
Dalam membawa uang, disarankan untuk melakukan pembagian antara uang tunai dan non-tunai. Uang tunai berguna untuk transaksi kecil atau sedekah, sementara kartu debit atau metode pembayaran non-tunai dapat digunakan untuk transaksi yang lebih besar. Hindari menyimpan seluruh uang di satu tempat untuk mengurangi risiko kehilangan.
Untuk belanja oleh-oleh, sebaiknya buat daftar kebutuhan sejak awal agar tidak berlebihan. Prioritaskan oleh-oleh yang bermanfaat dan sesuai anggaran, serta hindari belanja impulsif yang dapat mengganggu keuangan selama perjalanan.
Terakhir, siapkan dana cadangan sebagai antisipasi biaya tak terduga, seperti kebutuhan kesehatan, perubahan jadwal, atau keperluan mendesak lainnya. Dana cadangan ini memberikan rasa aman selama menjalankan ibadah.
Persiapan Teknologi & Komunikasi
Teknologi dapat sangat membantu kelancaran ibadah umrah, terutama untuk navigasi, komunikasi, dan akses informasi penting. Oleh karena itu, persiapan teknologi sebaiknya tidak diabaikan.
Sebelum berangkat, jamaah dapat mempertimbangkan penggunaan kartu SIM internasional atau layanan roaming agar tetap dapat berkomunikasi dan mengakses internet selama di Arab Saudi. Koneksi internet memudahkan jamaah dalam mencari informasi dan berkomunikasi dengan rombongan maupun keluarga di tanah air.
Pastikan juga mengunduh aplikasi-aplikasi penting di ponsel, seperti aplikasi peta, Al-Qurβan digital, kumpulan doa, serta aplikasi penerjemah bahasa. Aplikasi ini sangat membantu, terutama bagi jamaah yang baru pertama kali melaksanakan umrah.
Selain itu, lakukan backup data dan simpan kontak darurat di perangkat atau cloud. Kontak pembimbing, ketua rombongan, dan pihak keluarga sebaiknya mudah diakses sewaktu-waktu.
Sebagai langkah tambahan, jamaah dapat mengaktifkan fitur berbagi lokasi (share location) dengan keluarga atau anggota rombongan. Fitur ini berguna untuk memudahkan koordinasi dan memberikan rasa aman selama berada di Tanah Suci.
Persiapan Keluarga & Rumah Sebelum Berangkat
Selain persiapan pribadi, jamaah juga perlu memastikan urusan keluarga dan rumah telah tertata dengan baik sebelum berangkat umrah. Hal ini penting agar ibadah dapat dijalani dengan tenang tanpa rasa khawatir.
Pastikan izin kerja dan pengajuan cuti telah diurus jauh hari sebelumnya. Dengan administrasi kerja yang jelas, jamaah dapat fokus beribadah tanpa gangguan urusan kantor.
Jika rumah akan ditinggal dalam waktu cukup lama, sebaiknya menitipkan rumah kepada orang terpercaya, seperti keluarga, tetangga, atau petugas keamanan lingkungan. Bagi yang memiliki hewan peliharaan, pastikan sudah ada pihak yang bertanggung jawab untuk merawatnya selama ditinggal.
Selain itu, beri tahu keluarga dan orang terdekat mengenai jadwal keberangkatan, kepulangan, serta kontak darurat yang bisa dihubungi. Langkah ini memudahkan komunikasi jika terjadi hal mendesak.
Yang tidak kalah penting adalah meminta doa restu orang tua dan keluarga. Dukungan doa dari keluarga menjadi bekal spiritual yang berharga agar ibadah umrah berjalan lancar dan penuh keberkahan.
Kesalahan Umum Jamaah Umrah yang Perlu Dihindari
Agar ibadah umrah dapat berjalan dengan optimal, jamaah sebaiknya menghindari beberapa kesalahan umum berikut:
- Kurang memahami tata cara ibadah
Tidak mempelajari rukun dan urutan umrah dapat membuat jamaah bingung saat pelaksanaan ibadah. - Membawa barang terlalu banyak
Barang bawaan berlebih justru menyulitkan mobilitas dan menyita energi selama perjalanan. - Tidak menjaga kesehatan
Mengabaikan kondisi fisik dapat membuat jamaah mudah lelah atau sakit di tengah rangkaian ibadah. - Fokus berlebihan pada belanja
Terlalu sibuk berbelanja oleh-oleh dapat mengurangi waktu dan fokus untuk beribadah. - Kurang disiplin waktu dan rombongan
Tidak mengikuti jadwal dan arahan pembimbing berpotensi mengganggu kelancaran perjalanan umrah.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan tersebut, jamaah dapat menjalani umrah dengan lebih tertib dan khusyuk.
Kesimpulan
Persiapan umrah tidak hanya mencakup aspek fisik dan administrasi, tetapi juga kesiapan mental dan spiritual. Dengan persiapan yang baik, jamaah dapat menjalani setiap rangkaian ibadah dengan lebih tenang dan khusyuk.
Perencanaan yang matang membantu mengurangi kendala selama perjalanan dan memungkinkan jamaah untuk lebih fokus pada tujuan utama, yaitu beribadah kepada Allah. Dengan demikian, umrah yang nyaman dan bermakna berawal dari persiapan yang terencana sejak awal.
Semoga panduan ini dapat membantu jamaah dalam mempersiapkan perjalanan umrah dengan sebaik-baiknya.
β
β


